Iquerepair – Israel membunuh wakil pimpinan Hamas Saleh al-Arouri dalam gempuran drone atau pesawat tidak berawak di ibukota Lebanon, Beirut pada Selasa (2 Januari), kata sumber keamanan Lebanon dan Palestina, saat tank dan pesawat tempurnya menghajar Gaza dalam peperangan “intensif tinggi” selanjutnya menantang barisan militan itu di wilayah kantong.

Mencuplik laporan Kanal News Asia, Rabu (3/1/2023), Radio dan TV Hamas dan TV Mayadeen yang pro-Iran di Lebanon memverifikasi berita dari sumber keamanan jika Arouri, anggota politbiro pergerakan militan Palestina yang berbasiskan di luar negeri dan salah satunya pendiri sayap militer Hamas, Brigade Izz-el-Deen al-Qassam, meninggal saat sebuah pesawat tidak berawak serang kantor Hamas di Beirut selatan.

Keseluruhannya, gempuran pesawat tidak berawak itu tewaskan 6 orang di tepian selatan Kota Daliyeh, yang disebut benteng pertahanan Hizbullah, kata kantor informasi pemerintahan Lebanon.

Dua sumber keamanan menjelaskan pesawat tidak berawak itu menarget sebuah tatap muka dan TV Al Aqsa Hamas menjelaskan komandan sayap membawa senjata barisan itu di Lebanon – Samir Findi Abu Amer dan Azzam Al-Aqraa Abu Ammar – termasuk antara korban meninggal.

Wakil pimpinan Hamas Saleh al-Arouri yang berumur 57 tahun ialah pimpinan politik senior Hamas pertama kali yang terbunuh semenjak Israel memperlancar gempuran udara dan darat yang merusak pada penguasa Hamas di Gaza, nyaris tiga bulan kemarin sesudah militan Hamas mengamuk di beberapa kota Israel.

Pembunuhan Saleh al-Arouri bisa tingkatkan dampak negatif perang Israel-Hamas yang semakin makin tambah meluas ke luar Lajur Gaza. Barisan Hizbullah Lebanon yang membawa senjata komplet, sekutu Hamas, hampir tiap hari lakukan baku tembak dengan Israel di tepian selatan Lebanon semenjak perang di Gaza diawali.

Juru Berbicara Militer Israel: Bukan Pimpinan Hamas, Kami Konsentrasi Mematikan Hamas

Bukan Pimpinan Hamas, Kami Konsentrasi Mematikan Hamas
Bukan Pimpinan Hamas, Kami Konsentrasi Mematikan Hamas

Saat diminta verifikasi jika Israel ada dibalik pembunuhan Saleh al-Arouri, jubir militer Israel Daniel Hagari menjelaskan pada pertemuan jurnalis: “Kami konsentrasi mematikan Hamas.”

Daniel Hagari menampik menerangkan selanjutnya.

Sementara Mark Regev, penasihat Pertama Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menjelaskan pada sebuah interviu dengan MSNBC TV jika Israel “tidak bertanggungjawab atas gempuran ini”.

“Tapi siapa saja aktornya, harus terang – ini bukanlah gempuran pada negara Lebanon,” kata Mark Regev. “Siapa saja yang lakukan ini lakukan gempuran menarget wakil pimpinan Hamas“.

Israel mendakwa Arouri memerintah dan memantau gempuran Hamas di Pinggir Barat yang ditempati Israel sepanjang tahun.​

“Saya menanti kemartiran (kematian) dan saya berpikir saya sudah hidup kelamaan,” kata Arouri pada Agustus 2023, menyentuh teror Israel untuk menghilangkan beberapa pimpinan Hamas baik di Gaza atau di luar negeri.

Arouri belakangan ini habiskan waktu di Lebanon dan Qatar, di mana seorang petinggi Hamas menjelaskan jika ia ada di “pokok pembicaraan” yang sudah dilakukan oleh Kairo dan Doha berkenaan beberapa cara menuntaskan perselisihan Gaza, dan pembebasan tawanan yang sudah dilakukan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.

Lebanon Mencela Pembunuhan Saleh al-Arouri

Lebanon Mencela Pembunuhan Saleh al-Arouri
Lebanon Mencela Pembunuhan Saleh al-Arouri

Pertama Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menyumpah gempuran itu sebagai “kejahatan baru Israel” dan usaha untuk menarik Lebanon ke perang. Kantornya menjelaskan ia minta menteri luar negerinya untuk ajukan keluh kesah ke Dewan Keamanan PBB atas semua “pelanggaran baru Israel pada kedaulatan Lebanon”.

Nasser Kanaani, jubir Kementerian Luar Negeri Iran, simpatisan khusus wakil pimpinan Hamas dan Hizbullah, menjelaskan pembunuhan Arouri “tidak disangsikan kembali akan memacu gelombang perlawanan dan motivasi untuk berperang menantang penjajah Zionis, bukan hanya di Palestina tapi juga di teritori dan antara semua pencarian kemerdekaan di penjuru dunia”.

Dalam pidatonya yang ditayangkan tv di bulan Agustus, pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah sudah mengingatkan Israel supaya tidak lakukan pembunuhan apa pun itu di tanah Lebanon, dan bersumpah akan memberi “reaksi keras”.

Beberapa ratus masyarakat Palestina turun ke jalan Ramallah dan beberapa kota lain di Pinggir Barat untuk menyumpah pembunuhan Arouri, sekalian meneriakkan, “Balas sakit hati, balas sakit hati, Qassam!”

Perang Gaza dipacu oleh gempuran mengagetkan Hamas lintas-perbatasan di beberapa kota Israel pada 7 Oktober yang menurut Israel tewaskan 1.200 orang dan sekitaran 240 tawanan dipulangkan ke Gaza – hari paling berdarah dalam 75 tahun sejarah negara Yahudi tersebut.

Kementerian Kesehatan Gaza menjelaskan 207 orang sudah terbunuh di dalam 24 jam paling akhir, jadikan keseluruhan korban meninggal masyarakat Palestina yang terdaftar jadi 22.185 orang pada hampir 3 bulan perang di Gaza, set sangat membahayakan dalam perselisihan Israel-Palestina yang sudah berjalan sepanjang sejumlah dasawarsa.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menjelaskan operasi disekitaran Khan Younis, kota khusus Gaza selatan, terpusat di wilayah di atas jaringan terowong tempat beberapa pimpinan Hamas diyakinkan sembunyi.

pimpinan Hamas diyakinkan sembunyi
pimpinan Hamas diyakinkan sembunyi

“Kami mencapai mereka dengan semua langkah. Telah ada keterkaitan dan ada pula tawanan (Israel) di situ, sayang,” ucapnya ke pasukan di Gaza dalam siaran yang disiarkan di tv Israel.

Adapun korban masyarakat sipil bertambah di Gaza selatan karena gempuran Israel berubah dari utara ke situ. Israel menjelaskan faksinya berusaha menghindar dari rugi pada masyarakat sipil dan mempersalahkan Hamas karena masukkan pejuang ke barisan mereka, sebuah dakwaan yang dibantah oleh pimpinan Hamas.

Amerika Serikat, simpatisan khusus Israel, sudah mendesak Israel untuk mengontrol gempuran udara dan darat, yang sudah merusak beberapa daerah Gaza yang padat warga, dan memberikan dukungan gempuran lebih bertarget yang fokus pada beberapa pimpinan Hamas.

Israel sudah umumkan gagasan untuk menarik lagi beberapa pasukannya, menyaratkan babak baru dalam perang di tengah-tengah bertambahnya protes global atas kesengsaraan masyarakat sipil Gaza, walaupun Israel mengingatkan jika gempurannya akan berjalan beberapa bulan.

Pemboman Israel sudah menerpa 2,tiga juta warga Gaza dalam musibah kemanusiaan yang mengakibatkan beberapa ribu orang jadi miskin dan terancam kelaparan karena minimnya suplai makanan.